Sebenarnya ada banyak cara untuk melupakan si dia. Atau minimal, bikin bayangannya ngga balik lagi ke pikiran kita. Cara-cara itu gampang dan bahkan artikelnya saja sudah banyak beredar di internet. Dari sebarek artikel dengan jutaan teori ‘melupakan mantan atau gebetan’ di internet, ngga bakal ada gunanya kalau diri kita sendiri ngga mau berubah.
Seperti kata orang bijak, sesuram apa pun masa lalumu, masamu kini, esok, dan yang akan datang masih suci. Lantas, untuk apa kamu me-najis-kan masa depanmu dengan bayangan dia/ Bikin kotor saja. mending move on dan move up.
Dia yang pernah hadir di hidup kamu, memberi kehangatan dari hatinya, lantas meleburkan hatimu pada waktu kemudian, sudah tidak sepantasnya kamu pikirkan. Bagaimana mungkin kamu memikirkan seseorang yang melukaimu, sementara yang melukaimu tak pernah berpikir dua kali ketika akan menyakitimu. Buang-buang waktu dan energi, kan?
Mending buka hati kembali. Hati yang tersakiti bisa sembuh dengan kedatang hati baru. Buka kesempatan lagi. Sudah terlalu lama kamu menutup hati. Padahal tanpa kamu tahu, di luar sana ada jutaan hati yang menunggumu. Dari sekian juta hati itu, mungkin ada beberapa hati yang memilih mundur ketika tahu kamu seperti ini, lemah karena dia. Tapi, pasti masih banyak hati-hati lain yang senantiasa menunggumu setiap waktu. Berharap kau ‘sembuh’ dan bangkit lagi. Lalu membuka hatimu untuk dimasuki.
Sejuta teori yang kamu baca –termasuk teori ngga jelas ini– ngga bakal berguna kalau kamu tidak menyegerakan diri untuk ‘sadar’. Ayolah, Teman. Sayang sekali masa kini kita hanya untk meratapi si dia yang jelas-jelas tega menghancurkan hati dan harap kita. sayang sekali waktu yang terbuang percuma untuk memikirkannya dan mengacaukan keseharian kita. secara ngga sadar, saat kamu galau, di luar sana, pasti ada hati yang patah ketika menemukanmu dalam kondisi kegalauan yang mengenaskan.