Latest News

Ulang Tahun Paling Membahagiakan

Menjadi seorang ibu di usia 22 tahun, membuat saya belajar mengelola emosi dan mendewasakan diri dengan maksimal. Berkutat dengan ganti-mengganti popok bayi, memberi ASI ekslusif, memandikan bayi yang mulai lincah bergerak, hingga menidurkan bayi yang kadang-kadang harus dimulai dengan nyanyian atau bacaan dongeng. Kerewelan yang terjadi dari hari ke hari menjadikan sabar dan ikhlas sebagai garda terdepan. Dan pastinya saya tetap bahagia.

Dengan sekelumit aktivitas itu, bagaimana saya melalui hari ulang tahun?
Jauh hari sebelum hari lahir pada tanggal 30 April yang lalu, saya sibuk mengumpulkan resep MPASI, mencari-cari high chair yang cocok dengan kantong suami juga berbelanja peralatan MPASI Kizain. Ya, Kizain lulus ASI Ekslusif bertepatan dengan hari ulang tahun saya.
Dua tahun belakangan, setiap menuju ulang tahun, saya pasti selalu sibuk mengingatkan orang tentang tanggal lahir saya. Supaya apa? Supaya banyak yang ucapin. Tak lupa juga saya todong suami, bunda, ayah juga adik-adik saya untuk memberi kado. Rasanya super bahagia kalau banyak yang peduli pada hari lahir saya. Hahaha, lucu banget kan?
Tapi, setelah punya anak rasanya jadi berbeda. Ucapan itu tak lagi saya butuhkan, melainkan saya merasa harus memenuhi kebutuhan anak saya. Berkali-kali abang bertanya ingin dihadiahi apa,  dan selalu saya jawab dengan gelengan. Saya cuma ingin dibelikan high chair untuk Kizain, dan Abangpun menyanggupinya. Seketika sayapun memeluknya gembira.