Latest News

Rela Berdesakan demi Berebut Kursi Perpustakaan


Kepanjen Kita - Perpustakaan biasanya identik dengan keheningan. Bahkan terlalu hening karena tidak ada orang di sana. JIka diperhatikan, tak banyak orang Indonesia yang mau datang ke perpustakaan untuk membaca buku-buku.

Pemandangan berbeda terjadi di Perpustakaan SDN 07-V Penyabungan, Merlung, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi. Seperti dilaporkan oleh Jazuli dari Tanoto Foundation Jambi, suasana di sana selalu marak.

Begitu jam istirahat tiba, para siswa tidak hanya bermain, mereka malah berlarian berlomba menuju perpustakaan dengan cepat. Di sana para siswa itu rela duduk berdesakan dengan rekan-rekannya agar bisa membaca buku.

Bayangkan saja, biasanya satu meja dan satu kursi dapat dipakai oleh tiga siswa bersamaan. Berbagi satu buku untuk dibaca secara bersama-sama oleh mereka juga bukan barang aneh.

Antusiasme para siswa SDN 07-V Penyabungan terhadap kegiatan membaca tak lepas dari kegiatan Tanoto Foundation yang bertajuk Pelita Pustaka. Lewat program tersebut, Tanoto Foundation yang didukung oleh keluarga Sukanto Tanoto berusaha membantu meningkatkan kualitas perpustakaan di sekolah-sekolah yang ada di daerah terpencil.

Bermitra dengan salah satu perusahaan Sukanto Tanoto, Tanoto Foundation memang ikut menata perpustakaan di SDN 07-V Penyabungan. Ruangan gudang yang tidak terpakai direnovasi sehingga sedemikian rupa menjadi ruangan perpustakaan. Di dalamnya diberi sejumlah rak untuk menempatkan buku dan meja kursi. Yayasan yang dimotori oleh keluarga Sukanto Tanoto ini juga menyumbang buku-buku sebagai koleksi perpustakaan.

Infrastruktur yang memadai jelas menjadi daya tarik sebuah perpustakaan. Namun, jika tidak ada yang mampu mengelola dengan apik, semua bakal sia-sia belaka. Untuk itu, Tanoto Foundation juga mengajari para guru SDN 07-V Penyabungan dalam pengelolaan perpustakaan. Buahnya, kini sudah ada sistem penataan buku dan peminjaman yang tertata dengan baik.

Kondisi yang terjadi di SDN 07-V Penyabungan hanya merupakan contoh. Sejatinya masih banyak lagi kegiatan serupa yang dilakukan oleh Tanoto Foundation. Tercatat, hingga Desember 2015, kegiatan Tanoto Foundation itu telah bisa membangun maupun merenovasi 186 perpustakaan sekolah. Secara khusus, ada 320 sekolah di Riau, Jambi dan Sumatera Utara yang digandeng oleh Tanoto Foundation sebagai mitra untuk program ini.

Bukan hanya itu, yayasan yang dimotori oleh keluarga Sukanto Tanoto ini juga telah menyumbangkan dari 32 ribu buku. Tanoto Foundation melengkapinya dengan pelatihan pengelolaan perpustakaan kepada para. Sampai Desember 2015, sudah ada 1.800 guru yang merasakannya.

Tanoto Foundation meyakini bahwa buku merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan pendidikan masyarakat. Segi ini merupakan satu dari tiga kegiatan Tanoto Foundation yang utama. Dua lainnya adalah pemberdayaan masyarakat dan peningkatan kualitas hidup.

Pendiri Tanoto Foundation, Sukanto Tanoto, meyakini bahwa pendidikan, peningkatan kualitas hidup, dan pemberdayaan masyarakat merupakan cara terbaik dalam menghapus kemiskinan dari Indonesia. Untuk itu, Tanoto Foundation yang didirikannya secara konsisten aktif menggarap tiga sektor tersebut.