Anisa AE - Janji, sebuah kata yang akan sangat sulit untuk dijalani bagi sebagian orang. Terlebih jika berjanji ketemu. Apa pernah terpikir jika yang diajak janjian itu sedang menunggu sendirian? Tapi, pasti sebagian lagi juga akan berpikir, "Kalau berani janji, kenapa tidak berani menepati?"
Nah, itu juga yang sering menjadi masalah dalam kehidupan kita. Terkadang janji kecil saja bisa membuat orang lain marah, apalagi janji yang sangat besar. Apa bisa dipercaya lagi oleh seseorang setelah mengingkari janji?
Karena takut pada tagih menagih ini, saya akan berbagi beberapa tips agar kita tidak lupa pada janji. Minimal jangan sampai mengecewakan orang lain karena janji yang telah kita buat. Sakitnya tuh di sini ....
1. Lihat Jadwal
Ini yang selalu saya lakukan ketika akan berjanji dengan orang lain. Entah itu mau menerbitkan buku, membuat artikel, atau akan bertemu dengan orang lain. Soal jadwal, saya usahakan sangat teliti, karena ada Asma yang lebih membutuhkan jam kerja sebagai Ibu. Bukannya sok sibuk, tapi jangan pernah berkata menjadi seorang ibu itu tidak pernah sibuk.
2. Menulis janji
Selalu gunakan catatan kecil untuk menulis janji yang bisa dibawa ke mana-mana. Alternatif lain adalah menggunakan note pada handphone. Kalau catatan kecil, jelas saya tidak bisa. Note handphone juga khusus untuk menyimpan file naskah. Maka saya menggunakan papan tulis putih yang ada di ruang tamu untuk menulis janji. Berguna juga untuk menempel beberapa catatan kecil agar tidak hilang.
Selalu gunakan catatan kecil untuk menulis janji yang bisa dibawa ke mana-mana. Alternatif lain adalah menggunakan note pada handphone. Kalau catatan kecil, jelas saya tidak bisa. Note handphone juga khusus untuk menyimpan file naskah. Maka saya menggunakan papan tulis putih yang ada di ruang tamu untuk menulis janji. Berguna juga untuk menempel beberapa catatan kecil agar tidak hilang.
3. Tepat Waktu
Ketika janjian dengan orang lain, pasti orang itu tak mau saya menunggu, pun sebaliknya. Maka saya usahakan sangat tepat waktu dan minta janjian di sekitar Kepanjen saja. Jika di luar kota, saya selalu minta waktu lebih banyak untuk antisipasi kemacetan. Misalnya janjian jam 11 siang, saya akan berangkat jam 9 pagi. Lebih baik saya yang menunggu.
Bagaimana jika waktu dalam mencetak buku? Kembali lagi ke point satu, lalu akan saya lebihkan satu minggu pada point dua. Umpama ada keterlambatan, tidak akan memakan waktu yang sangat panjang. Untuk pengiriman juga saya katakan satu minggu, walau sebenarnya hanya 3-4 hari. Ini untuk mengurangi keterlambatan. Karena pemesan lebih suka buku cepat datang daripada lama datangnya. (Baca selengkapnya)