Menikmati Makanan di Griya Thengkleng Soehat |
Anisa AE - Minggu kemarin, keluarga AE dan keluarga biru menghabiskan weekend di Soehat. Sebenarnya banyak sekali list acara kami dari pagi sampai malam, namun kami menyempatkan diri untuk kumpul di Kota Malang selama beberapa jam. Ya, maklumlah sudah lama tidak jalan-jajan bareng. Heheh.
Griya Thengkleng Soehat
|
Kami berencana ke Griya Thengkleng yang beralamat di Jalan Bunga Cokelat 1, Malang (kawasan kuliner Soekarno-Hatta. Info dari Ihwan sih, tempat ini spesialis masakan khas Solo, khususnya thengkleng yang bahannya dari kambing. Kebetulan saya sangat suka masakan dari kambing, apalagi sejak hamil ini bawaannya lemes terus. Beda dengan Ivon yang saat hamil Aim, sampai harus opname gara-gara makan masakan dari kambing. Pastinya tempat ini tidak saya rekomendasikan untuk yang mengonsumsi makanan vegetarian.
Eh ternyata Aim tertidur di jalan, mungkin karena terlalu capek aktivitas seharian. Sebenarnya Asma juga terlihat capek, tapi tak mau istirahat. Padahal kami sudah jalan-jalan pula, terlihat kalau dia sedang rewel.
Sesampainya di lokasi, kami disambut langsung oleh pemiliknya, Mas Rudi beserta dua karyawannya. Wow, gak nyangka bisa ketemu langsung dengan pemiliknya, bisa sekalian tanya-tanya tentang masakan khas Solo ini. Aim pun ditidurkan di kursi, sementara Asma tetap tak berhenti dengan kebawelannya sampai datang segelas es krim cokelat pesanan.
Menikmati Es Krim Cokelat |
Saat itu, saya memesan tongseng, nasi goreng kambing, es krim, es bubur buah, dan es teler. Sementara Ihwan memesan sup buah, selat solo, thengkleng, dan es oyen.
Sambil menunggu pesanan datang (kecuali es krim cokelat yang sudah dipesan duluan), kami berbincang dengan Mas Rudi. Ternyata Griya Thengkleng ini sudah berdiri satu tahun yang lalu dengan makanan andalan thengkleng dan tongseng. Saya sering lupa menyebut thengkleng dengan nama klenteng, heheh.
Mas Rudi yang berasal dari Blitar dan beristri wanita Solo ini mendirikan Griya Thengkleng dengan resep turun temurun dari keluarga sang istri. Dapat dibayangkan bagaimana kalau resep keluarga dikomersialkan, pastinya tidak ada yang tahu kolaborasi bumbu dan rempahnya. Selain di Malang, Mas Rudi juga mendirikan di Tulungagung. (Baca selengkapnya)