Jenggolo
(Jenggala Manik) diambil dari nama sebuah kerajaan. Sebelum menjadi kerajaan
Jenggolo, wilayah itu adalah kekuasaan Kerajaan Kediri. Diceritakan bahwa Raja
Kediri (Raja Airlangga) memiliki 2 orang istri bernama Dewi Sri dan Dewi
Laksmi. Dari Dewi Sri mereka dikaruniai seorang putri bernama Sanggramawijaya
Tunggadewi. Sedangkan dari Dewi Laksmi mereka dikaruniai 2 putra yaitu Sri
Samarawijaya dan Mapanji Garasakan.
Baca
juga Bersih-bersih makam bersama arek Kepanjen
Dari
ketiga itu Sanggramawijaya merupakan anak yang paling disayang oleh Raja
Airlangga sehingga Raja Airlangga berniat mewariskan tahta padanya. Namun
Sanggramawijaya tidak menerimanya dan memilih tetap untuk jadi pertapa. Waktu
Sri Samarawijaya dan Mapanji Garasakan tahu kakaknya menolak tahta itu, mereka
pun berebut ingin mendapatkan tahta itu. Tidak ingin kedua putranya berebut
tahta, Raja Airlangga pun membagi wilayah kekuasaannya menjadi 2 bagian.
Pertama Kerajaan Kediri diberikan ke Sri Samarawijaya, kedua Kerajaan Jenggolo
diberikan ke Mapanji Garasakan.
Baca
juga Festival melukis topeng malangan bersama Ibu Jajuk Sulistyowati
Selain
asal-usulnya yang menarik dan suasana kerajaan yang dimilikinya, Desa Jenggolo
juga memiliki potensi alam yang luar biasa. Desa ini memiliki persawahan yang
luas, meskipun terletak di pinggir jalan raya tapi jika kita masuk sedikit
lebih dalam mata kita akan dimanjakan dengan asrinya desa ini. Tidak hanya itu,
di Desa Jenggolo juga terdapat banyak sumber mata air yang masih aktif dan
terjaga dengan baik sampai saat ini. Dari banyaknya sumber mata air itu yang
paling terkenal luas adalah Sumber Songo.
Baca
juga Wisata Alam Sumber Songo, Jenggolo-Kepanjen
Sesuai
dengan namanya, Sumber Songo dialiri oleh 9 pancuran air. Saat ini Sumber Songo
dibuka sebagai destinasi wisata. Sesui dengan identitasnya, wisata ini
menyediakan kolam renang dewasa maupun anak-anak. Selain itu wisata Sumber
Songo juga menyediakan spot untuk berfoto.