Pasti pecinta kucing, hewan berbulu cantik dan lucu ini pasti akan sulit jauh sebentar saja darinya. Terlebih di saat suasana hati memburuk maupun saat sang pemilik sibuk dengan pekerjaan kucing akan datang menghampiri dan memperbaiki mood. Bagaimana tidak? Pergerakannya yang ingin dibelai lembut selalu menarik perhatian, terlebih bulunya begitu lembut dan hangat. Bahkan pecinta kucing menghabiskan hampir setiap harinya dengan bermain bersama kucing.
Nah, memang kedekatan pemilik dan kucing sangat sulit untuk dipisahkan. Bahkan, beberapa pemilik kucing memutuskan tidur bersama kucingnya. Namun, kebiasaan ini bisa mempengaruhi kesehatan kalian, lho! Berikut hal yang mungkin terjadi, jika kamu tidur dengan kucing:
1. Tidur akan terganggu
Menjadi hal wajar saat kucing suka tidur, bahkan mereka bisa tidur sekitar 15 jam sehari, tetapi siklus tidur mereka berbeda dengan kita. Mungkin seekor kucing yang tidur sepanjang hari akan memiliki banyak energi yang membuat kucing bisa saja melompat dan membuat kegaduhan di jam 2 pagi. Sedangkan kita tidak bisa menggantikan tidur malam dengan tidur siang.
Kucing juga punya kebiasaan mendengkur, menggaruk, atau sekadar memancing perhatian selama jam tidur yang bisa mengurangi kenyamananmu untuk beristirahat dengan baik sehingga masih mengantuk dan lesu pada besoknya.
Baca juga: Penitipan Kucing di Kepanjen
2. Alergi dan asma
Dokter menyarankan untuk mengeluarkan kucing dari rumah jika seseorang mengalami alergi. Namun, sebenarnya ada hal yang bisa dilakukan yang sebenarnya tidak terlalu ekstrim seperti menggunakan pereda alergi dan untuk penderita asma bisa menggunakan semprotan hidung atau suntikan alergi. Kamu juga bisa menutup pintu kamar tidur dan menggunakan filter HEPA yang baik.
3. Infeksi parasit dan jamur
Saat berbagi tempat tidur dengan kucing berarti juga berbagi tempat tidur dengan parasit yang dimiliki kucing. Beberapa parasit itu bisa membuat hidupmu sengsara, parasit usus kucing termasuk cacing gelang dan cacing tambang yang menyebabkan penyakit pada manusia yang ditularkan melalui paparan kotoran kucing. Selain itu, ada kutu yang bisa menggigit dan meninggalkan bekas gatal. Bisa saja tungau cheyletiella melompat dari kucing ke manusia menyebabkan ruam gatal.
4. Infeksi bakteri
Bersama kucing hingga delapan jam semalam bisa memungkinkan akan terinfeksi sekresi dan eksreksi kucing. Bahkan cakar kucing bisa menyebabkan demam, infeksi bakteri yang berakibat fatal untuk yang memiliki kekebalan tubuh yang lemah. Penyakit cakaran kucing ini ditularkan melalui cakaran atau gigitan kucing yang menginfeksi. Hal ini menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening, demam, kelelahan, nyeri otot, dan gejala lainnya.
Baca juga: 8 Cara Mengusir Tikus Secara Alami
Selain itu, ada infeksi bakteri lain yang bisa ditularkan kucing kepada manusia, yaitu salmonellosis. Kucing berisiko tertular dan menularkannya pada manusia. Kita bisa terinfeksi melalui kontak dengan kotoran kucing yang sakit, ini bisa menyebabkan diare, demam, dan sakit perut.
5. Infeksi protozoa
Penyakit yang bisa ditularkan dari kucing ke manusia seperti giardiasis, cryptosporidiosis, dan toksoplasmosis. Tentunya, untuk menghindari infeksi ini kalian perlu menjaga kesehatan kucing dengan mempertahankan mereka tetap di dalam ruangan, beri tempat khusus untuk tidur dan jadwalkan kunjungan tahunan dengan dokter hewan.