Latest News

Cara Sederhana Menghentikan Kebiasaan Berutang

Banyak sekali yang berutang atau meminjam uang, tetapi tidak bisa melunasinya tepat waktu karena tidak ada uang. Terkadang orang yang berutang akan cenderung terus melakukannya, bahkan tak jarang menutup satu utang dengan utang lainnya. Pasti tak asing lagi dengan istilah ‘Gali lubang tutup lubang’ yang merujuk pada melunasi utang dengan utang. Hal ini bisa terjadi karena manajemen keuangan yang tidak baik, sehingga berutang untuk sekadar membayar utang.

Mengingat bahaya berutang ada baiknya tidak melakukannya, jika ada masalah dengan keuangan sebaiknya memikirkannya matang-matang. Akan lebih baik jika berprinsip, berutang di saat butuh dan merasa mampu mengembalikan. Sehingga hal ini menyulitkan kita di dunia maupun di akhiat nanti.

Baca juga: Sebuah Jawaban untuk Memudahkan Laporan Manajemen Keuangan

Selain itu, banyak kita jumpai berutang dengan adanya bunga yang semakin bertambah banyak utangnya semakin lama waktunya melunasi. Maka dari itu, berhati-hatilah saat akan meminjam uang dan perhitungkan mampu atau tidak membayarnya sesegera mungkin. Untuk menghindari berutang ada tips yang bisa kalian praktikkan, nih! Berikut cara sederhana untuk menghentikan kebiasaan berutang:

1.      Terapkan manajemen keuangan

Hal yang perlu dilakukan untuk menghentikan kebiasaan berutang adalah membuat daftar penghasilan dan beban di setiap bulannya. Ya, kita perlu mencatat semua pengeluaran setiap bulannya mulai dari membeli makanan dan kebutuhan lainnya, tempat tinggal, transportasi, dan lain sebagainya. Kita harus memastikan jumlah pengeluaran lebih rendaah dari penghasilan yang didapatkan setiap bulan.

Penghasilan yang lebih besar dari pengeluaran menjadi syarat mutlak yang harus dipenuhi agar terbebas dari jeratan hutang. Setelah mencatat semua pengeluaran dan menyesuaikannya dengan penghasilan, buatlah anggaran setiap bulan. Anggaran bulanan ini menjadi kontrol pengeluaran setiap bulan dan membantu kita mengetahui ke mana keluarnya uang.

Jika suatu saat terjadi masalah pada pengeluaran, kita bisa memperbaiki kebiasaan berbelanja dan belejar berhemat setelahnya. Setelah membatasi pengeluaran, tetapi masih ada masalah berarti kita harus meningkatkan jumlah penghasilan setiap bulannya. Seperti memulai bismis sampingan atau mengambil jam lembur untuk menambah jumlah penghasilan.

2.      Menghentikan kebiasaan konsumtif

Orang yang berutang pasti punya masalah dengan pengelolaan keuangan atau tidak bisa mengelola pengeluaran yang didapatkan setiap bulannya. Hal ini dikarenakan kebiasaan konsumtif atau yang terlalu berlebihan dalam berbelanja sehingga pengeluaran melebihi penghasilan. Terlebih penggunaan kartu kredit membuat kita semakin mudah untuk berutang saat berbelanja. Oleh karena itu, tinggalkan kartu kredit yang dimiliki di rumah dan saat berbelanja gunakan uang tunai atau kartu debit untuk membatassi jumlah pengeluaran yang berlebihan.

3.      Simpan dana untuk kebutuhan darurat

Untuk memenuhi kebutuhan darurat terkadang kita tidak punya persiapan sehingga memilih berutang. Padahal kita menyimpan dana darurat agar tak perlu berutang untuk memenuhi kebutuhan tak terduga. Ada baiknya jumlah dana darurat enam kali lebih besar dari biaya pengeluaran sebulan.

Baca juga: 5 Keuntungan Mengikuti Asuransi

4.      Mencari cara menambah uang untuk melunasi utang

Di saat terlilit utang yang banyak, maka utamakan pengeluaran untuk melunasi utang yang dimiliki. Banyak sekali cara untuk menambah uang setiap bulannya, salah satunya dengan menghemat pengeluaran seperti mengurangi penggunaan barang elektronik, berolahraga di rumah, atau menjual barang yang tidak diperlukan.

Semakin banyak biaya yang dihapus akan semakin besar pula jumlah uang yang bisa digunakan melunasi hutang. Jika uang yang disisihkan untuk melunasi utang semakin banyak akan semakin cepat terlepas melunasi hutang. Setelah itu, barulah memperbaiki pola pengeluaran agar kedepannya tidak lagi berutang.

5.      Mengutamakan keuangan di masa depan

Saat sudah terlepas dari utang atau sudah melunasinya, kita harus mengutamakan tujuan keuangan untuk masa depan. Mulailahh menyiapkan dana untuk kebutuhan seperti melunasi rumah, pendidikan, dan lainnya. Selain itu, kta perlu menghemat penghasilan untuk menyiapkan dana darurat.