Hai Sobat, kalian pasti sudah mendengar kabar heboh yang berkaitan dengan metaverse. Walau sudah beberapa bulan lalu, seperti yang kita ketahui saat membuka Facebook terdapat kata 'meta' dengan logo infinity di sana. Belakangan ini metaverse menjadi perbincangan dunia maya, hal ini dipicu oleh pendiri Facebook, Mark Zuckerberg yang menyampaikan visinya untuk membuat dunia virtual yang disebut metaverse.
Metaverse berbentuk dunia virtual yang membawa pengalaman mendekati dunia nyata, tidak hanya menjadi aplikasi dan akun sosial media yang saling berhubungan. Nah, untuk mendatangkan pengelaman mendekati dunia nyata tersebut, Mark Zuckerberg memanfaatkan teknologi yang populer. Metaverse ini paling tidak menggabungkan lima teknologi sekaligus, yaitu game onlline, media sosial, RA (Augmented Reality), VR (Virtual Reality), dan cryptocurrencies. Aspek tersebut akan menyatukan penggunanya dalam dunia yang interaktif.
Selain itu, dalam metaverse teknologi VR dan AR akan berperan penting. VR menghadirkan dunia virtual secara virtual, di mana bisa menyaksikan aspek visual dari metaverse yang mendekati kenyataan. AR melengkapi VR dengan menyediakan fitur audio dan sensorik yang memungkinkan pengguna metaverse bisa berinteraksi secara langsung melalui metaverse.
Berkaitan dengan Facebook, Zuckerberg akan membangun sebuah dunia hologram yang memungkinkan para pengguna media sosial berinteraksi seperti di dunia nyata. Oleh karena itu, dengan hadirnya metaverse tidak hanya ada fitur saling berbalas pesan dan komentar, tetapi juga visual multiperspektif dan sentuhan yang terasa nyata.
Baca juga: Sudah Saatnya Teknologi Canggih Dimiliki Setiap Rumah
Sejak adanya perubahan nama Facebook menjadi meta menandakan mereka siap untuk melebarkan sayap di dunia digital. Namun, hal ini bisa mengganggu cara hidup manusia, sehingga timbul ketakutan terhadap beberapa hal seperti berikut:
1. Kecanduan
Media sosial bisa membuat pengguna di kalangan remaja kecanduan. Saat masyarakat fokus dalam dunia digital ini berpengaruh pada kesehatan mental, hal ini membuat interaksi dengan dunia fisik berkurang. Pengguna Facebook pun menyadari jika kecanduan terhadap produk, tetapi juga terjebak karena tidak bisa mengurangi penggunaannya. Terlebih basis pengguna Tik Tok yang sebagian dari kalangan Gen Z direkrut untuk menjadi influencer. Mark sendiri mengatakan tujuannya adalah menarik orang dewasa muda ke platformnya.
Baca juga: Tips Mengatasi Kecanduan Media Sosial
2. Monopoli kehidupan digital
Metaverse sendiri menjanjikan manusia masuk ke level selanjutnya yang hampir semuanya di internet. Hal yang awalnya tidak bisa dilakukan di internet seperti menyanyi, berolahraga, atau menari. Namun, dengan adanya metaverse hal ini bisa dilakukan. Metaverse hanya akan menempatkan banyak kemungkinan kehidupan sosial di tangan satu perusahaan, sedangkan perusahaan lain bisnisnya akan terguncang dan besar akibatnya.
3. Masalah privasi
Keamanan Facebook ini menjadi salah satu masalah yang sering diperbincangkan. Perangkat MR dilengkapi dengan teknologi pelacakan tubuh, wajah, mata, dan tangan. Tak hanya data yang sudah dimiliki Meta tentang pengguna, tetapi perusahaan bisa mendapatkan lebih banyak informasi pribadi tentang penggunanya melalui perangkat MR. Meta bisa memperkirakan karakteristik fisik, berbicara, berpikir, cara berjalan, dan detail lainnya tentang kepribadian.