Latest News

Dampak Depresi Terhadap Kesehatan Fisik

 

Hai Sobat, seringkali kondisi batin atau kejiwaan berpengaruh pada kondisi fisik. Memang jarang diketahui, tetapi saat kejiwaan goyah tubuh akan memberikan respons. Terlebih kita biasanya merasa sedih atau cemas yang membuat kepala juga ikut pusing, tubuh lemas, dan malas untuk melakukan apapun. Bahkan, sering terjadi saat banyak pikiran dan stress seseorang akan mengalami demam.

Dalam hidup memang wajar merasa cemas maupun sedih, tetapi perasaan itu bisa menjadi gejala depresi saat bertahan lebih dari dua minggu. Menurut American Psychiatric Association's Diagnostic dan Statistical Manual of Mental Disorders edisi ke-5 atau DSM-V, depresi adalah gangguan mood yang terjadi selama dua minggu berturut-turut.

Biasanya saat mengalami depresi kita bisa merasa kehilangan minat terhadap semua hal, hampa, sedih, sulit berkonsentrasi, bahkan ingin menyudahi hidup. Kondisi ini tak hanya menyerang mental dan pikiran, tetapi juga bisa mempengaruhi kondisi fisik jika terjadi terus-menerus. Oleh karena itu, kita harus mengatasi atau mengurangi gejala fisik yang diakibatkan oleh depresi seperti ke dokter untuk mendapatkan diagnosis, melakukan pengobatan yang tepat, dan merubah gaya hidup.

Kalian perlu tahu, nih, dampak depresi terhadap kesehatan fisik, sebagai berikut:

Baca juga: Bahaya Tidur Tidak Teratur

1. Gangguan tidur

Saat depresi kita bisa mengalami gangguann tidur seperti insomnia yang membuat kita merasa kelelahan dan kesulitan menjaga kesehatan fisik dan mental. Ketika merasa cemas atau sedih dengan sesuatu biasanya kita akan terus memikirkannya sepanjang malam hingga sulit tidur hingga membuat jam tidur berkurang. Kekuranan tidur bisa berdampak pada masalah kesehataan seperti gangguan berat badan, diabetes, tekanan darah tinggi, dan beberapa jenis kanker.

2. Gangguan saluran pencernaan

Biasanya saat mengalami tekanan kita akan kehilangan nafsu makan dan memilih tidak makan. Selain itu, orang yang depresi sering mengalami gejalan gangguan pencernaan seperti konstipasi, diare, mual, atau muntah. Bahkan, beberapa orang dengan depresi dilaporkan mengalami kondisi kronis seperti Irritable bowel syndrome.

3. Peningkatan atau penurunan berat badan

Saat depresi orang akan mengalami perubahan nafsu makan yang bisa menyebabkan peningkatan atau penurunan berat badan. Terlebih penambahan berat badan yang berlebihan bisa mengakibatkan diabetes dan penyakit jantung. Selain itu, berat badan yang terlalu rendah bisa membahayakan jantung, menyebabkan kelelahan, dan memengaruhi kesuburan.

Baca juga: 4 Kebiasaan Sepele yang Bikin Gemuk, Hindari!

4. Penyakit jantung

Saat mengalami depresi, motivasi seseorang untuk menjalani gaya hidup sehat pun menurun sehingga berisiko meningkatkan penyakit jantung terlebih saat kita mempunyai pola makan yang buruk dan gaya hidup yang mager atau malas gerak. Selain itu, menurut penelitian depresi bisa menjadi faktor risiko untuk masalah kesehatan jantung. 

5. Inflamasi atau peraadangan

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa stress dan depresi kronis yang berhubungan dengan inflamasi atau peradangan, dan bisa memengaruhi sistem imunitas tubuh. Sebaliknya, penelitian juga menyatakan bahwa peradangan kronis bisa menyebabkan depresi. Orang yang depresi cenderung mengalami kondisi gangguan autoimun atau peradangann seperi sindrom iritasi ussus besar, artritis, dan diabetes tipe 2.