Latest News

𝗠𝗲𝗻𝘆𝗶𝗮𝗽𝗸𝗮𝗻 𝗗𝗶𝗿𝗶 𝗕𝗲𝗿𝗱𝗮𝘂𝗹𝗮𝘁 𝗠𝗲𝗻𝘂𝗷𝘂 𝗜𝗻𝗱𝗼𝗻𝗲𝘀𝗶𝗮 𝟮𝟬𝟰𝟱 (seri 31- 2024)

Kurang lebih dua puluh satu tahun lagi, bangsa kita mencatat sejarah 100 tahun merdeka. Dan itu artinya, saat mencapai Indonesia Emas 2045, bangsa ini sudah harus bisa menjadi empat besar kekuatan dunia sesuai yang dicanangkan pemerintah. Waktu tersisa tinggal 21 tahun. Bisakah itu tercapai? Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Jika saat ini pendapatan perkapita Indonesia masih USD 4.000, maka 2045 mendatang sudah bisa menembus USD 15.000. Dan kuncinya bagaimana kita bangsa Indonesia memanfaatkan waktu 21 tahun ini. Perjalanan memang masih panjang. Namun harus direncanakan secara matang. Untuk itu kita semua, mulai generasi muda dan tua perlu bersatu padu untuk menyiapkan momentum 2045. 

Salah satu visi menuju Indonesia Emas 2045 adalah harus ada transformasi sosial dan transformasi ekonomi. Bagaimana cara kita bisa membangun mesin uang. Semuanya tanpa kecuali harus bersama-sama merencanakan untuk memiliki banyak mesin uang, agar kita bisa berbuat banyak untuk membantu orang. Segala daya dan potensi yang ada, harus digerakkan untuk menjadi mesin uang. Tidak boleh ada aset yang tidur. Yang tidak memiliki makna apa-apa. 

Kalau boleh saya memberi contoh, di sejumlah negara lain, salah satunya di Korea Selatan, saat ini mulai membuka visa untuk petani. Karena di sana, anak muda jarang sekali yang mau jadi petani.

Sehingga membuka peluang kepada siapa saja untuk bertani. Ini karena di tahun mendatang, urusan ketahanan pangan menjadi sangat penting. Ada ancaman krisis pangan dan energi sudah diantisipasi. Sehingga bidang pertanian juga harus dijadikan mesin uang untuk membangun bangsa. 

Selain itu, visi lain adalah membangun sumber daya manusia (SDM) yang kompetitif di mata dunia. Supaya generasi muda bisa berdaya saing di tingkat global. Generasi muda harus punya visi untuk menyiapkan diri menyambut masa depan yang hebat.

Ada kata bijak dari Simon Sinek, seorang penulis Start with Why: Pemimpin yang hebat itu, bicara masa depan seterang benderang dia bicara tentang masa lalu.

Artinya, pemimpin hebat itu melihat masa depan di dalam gambar pikirannya, di ruang-ruang pribadinya. Maka calon pemimpin, harus menyiapkan setidaknya 20 tahun sebelumnya dengan rencana-rencana hebat. Ini sesuai visi Indonesia Emas 2045, mencetak para pemimpin dari Bumi Pertiwi yang berpengaruh di level dunia. 

Saat ini kita sudah mendesak untuk berbenah. Sebuah keniscayaan untuk menyiapkan diri. Karena di depan sudah ada tantangan besar. Ada panggilan untuk tidak berdiam diri. Pemimpin harus berbuat sesuatu agar bangsa kita menjadi bangsa berdaulat. Caranya membuat diri kita sendiri berdaulat, menjadikan bisnis kita berdaulat. 

Kalau pemerintah sudah mencanangkan lima visi sebagai panduan, apa yang kita lakukan untuk pribadi dan perusahaan kita? Apakah yang akan kita lakukan selama 21 tahun ini? Apakah kita akan tenggelam saat Indonesia pesta pora, atau kita yang menikmati kemajuan bangsa ini? Hanya kita yang bisa menjawabnya. Kita harus berada di dalam kemajuan bangsa ini sekaligus harus turut serta mengambil manfaatnya. Hari-hari yang indah tidak akan datang kepada kita, tapi kita yang harus mendatanginya. Kita harus mengejar kemuliaan hidup dan meraih kebahagiaan. Maka, teruslah belajar. Teruslah mencari jalan sampai menemukannya. Dan terus berjuang sampai menuju puncak. Ayo Gemilangkan Indonesia. (CF)

Tulisan 𝗗𝗿. 𝗜𝗺𝗮𝗺 𝗠𝘂𝗵𝗮𝗷𝗶𝗿𝗶𝗻 𝗘𝗹𝗳𝗮𝗵𝗺𝗶 𝗦𝗛, 𝗦.𝗣𝗱, 𝗠𝗠
Jaringan Indonesia Berdaya 
Penerima 𝗔𝗻𝘂𝗴𝗲𝗿𝗮𝗵 𝗜𝗻𝘀𝗮𝗻 𝗣𝗮𝗻𝗰𝗮𝘀𝗶𝗹𝗮 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗕𝗮𝗱𝗮𝗻 𝗣𝗲𝗺𝗯𝗶𝗻𝗮𝗮𝗻 𝗜𝗱𝗲𝗼𝗹𝗼𝗴𝗶 𝗣𝗮𝗻𝗰𝗮𝘀𝗶𝗹𝗮 𝟮𝟬𝟮𝟰.