Latest News

NGG Mengadakan Webinar, Stop Kekerasan pada Perempuan dan Anak




Malang, 22 September 2024 – Nusantara Gilang Gemilang (NGG) kembali menunjukkan komitmennya dalam melindungi perempuan dan anak dengan menyelenggarakan webinar bertema "Stop Kekerasan pada Perempuan dan Anak". Acara yang digelar secara daring melalui Zoom ini, berhasil menarik minat berbagai kalangan, mulai dari praktisi hukum, akademisi, aktivis sosial, hingga masyarakat umum yang peduli terhadap isu kekerasan gender.

Webinar ini berlangsung dari pukul 15.30 hingga 17.30 WIB dan dipandu oleh Anisa AE, seorang penulis dan aktivis perempuan yang sudah tidak asing lagi di kalangan pegiat sosial. Acara dibuka dengan sambutan hangat dari Presiden NGG, drh. Puguh Pamungkas, yang menekankan pentingnya peran aktif seluruh elemen masyarakat dalam upaya pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak. "Kita perlu membangun kesadaran bersama untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi mereka yang rentan," ujar drh. Puguh.

Materi pertama dibawakan oleh Rudianto, S.Pd., S.H., M.A.P., yang dikenal dengan sapaan Gus Idur. Sebagai Wakil Ketua Bidang Sosialisasi Komnas Perlindungan Anak (PA) Jawa Timur dan Kepala Bidang Advokasi Perempuan dan Anak NGG Pusat, Gus Idur menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, lembaga non-pemerintah, dan masyarakat untuk memastikan terciptanya lingkungan yang aman dan ramah bagi perempuan dan anak. Menurutnya, edukasi dan penegakan hukum yang tegas harus berjalan seiring untuk mencegah kekerasan sejak dini. "Kita harus bergandeng tangan untuk memastikan bahwa setiap anak dan perempuan di Indonesia mendapatkan perlindungan yang mereka layak dapatkan," jelasnya.

Selanjutnya, Dr. Asriana Kibtiyah, VP NGG Perlindungan Anak dan Perempuan sekaligus Konselor Keluarga, memberikan pemaparan yang mendalam mengenai kondisi kekerasan terhadap perempuan dan anak di Indonesia. Berdasarkan data dari Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (Simfoni PPA), tercatat bahwa dari Januari hingga September 2024, telah terjadi 18.208 kasus kekerasan terhadap anak, di mana 86% korban adalah perempuan. Kekerasan seksual menjadi bentuk kekerasan yang paling dominan dilaporkan.

Dr. Asriana juga menekankan perlunya pendekatan yang lebih luas dalam memandang kekerasan, tidak hanya dari sisi fisik, tetapi juga dari segi verbal, psikologis, seksual, dan struktural. Ia mendorong semua pihak untuk berperan aktif dalam pencegahan kekerasan dengan memberikan tips praktis, seperti mengajarkan anak untuk selalu menjaga diri, berpartisipasi dalam kegiatan sukarelawan anti kekerasan, dan meningkatkan kewaspadaan di lingkungan sekitar.

Menjelang akhir acara, Pak Arif Fahruddin, VP NGG Leadership, memimpin sesi doa bersama, memohon perlindungan dan keselamatan bagi seluruh perempuan dan anak di Indonesia. Sesi ini diakhiri dengan foto bersama para peserta sebagai simbol komitmen bersama dalam upaya menghentikan kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Anisa AE, sebagai moderator, juga memperkenalkan inisiatif baru dari NGG yaitu pendirian Lembaga Bantuan Hukum (LBH) yang dirancang untuk memberikan dukungan hukum kepada korban kekerasan. Inisiatif ini diharapkan akan memberikan dampak nyata dalam membantu korban yang membutuhkan bantuan.

Webinar ini berhasil menarik perhatian banyak pihak, dan dengan adanya diskusi yang sangat relevan dengan kondisi saat ini, diharapkan dapat mendorong lebih banyak individu dan komunitas untuk ikut serta dalam upaya kolektif mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak.

----

Pewarta : AW (Gus Dhur)